Minggu, 07 Juni 2015

Penyebaran Islam Di Timur Tengah



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Islam merupakan agama Allah yang diturunkan melalui  Nabi Muhammad  SAW. Dengan Al-qur’an sebagai pedomannya untuk mengarahkan kepada seluruh umat manusia ke jalan yang sebenarnya yang di ridhoi oleh Allah SWT. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbang  dalam memenuhi kebutuhan material da spiritual, mengembangkan kepedulian sosial, menghargai waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia, dan lai sebagainya.
Beberapa alasan tersebut di ataslah yang mungkin menyebabkan orang-orang barat tertarik untuk mempelajari islam, baik budaya, maupun ilmu pengetahuannya. Sehingga kebudayaan islam di dunia Barat berkembang menjadi pesat. Banyak peneliti, baik dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim menelitinya karena dari penelitian itu banyak manfaat yang dapat diperoleh. Karakteristik studi islam dipengaruhi oleh berbagai faktor kebijakan politik, dinamika sosial budaya, latar belakang pemegang kebijakan pendidikan, perkembangan ekonomi, dan berbagai faktor lainnya. Sementara itu, bagi para peneliti barat mempelajari sejarah Islam selain ditujukan untuk pengembangan ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari kelemahan dan kekuatan umat Islam agar dapat dijajah.
Disadari atau tidak, selama ini informasi mengenai sejarah Islam banyak berasal dari hasil penelitian sarjana barat. Hal ini terjadi karena selain masyarakat barat memiliki etos keilmuan yang tinggi, juga didukung oleh dana dan kemauan politik yang kuat dari para pemimpinnya. Sedangkan para peneliti muslim tampak disamping etos keilmuannya rendah, juga belum didukung oleh keahlian dibidang penelitian yang memadai, serta dana dan dukungan politik dari pemerintah yang kondusif.
1.2  Rumusan Masalah
         Sesuai dengan deskripsi singkat dalam latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah dalam makalah ini sebagaimana berikut:
1.      Penjelasan Timur Tengah?
2.      Bagaimana masyarakat Timur Tengah sebelum kelahiran Islam?
3.      Bagaimana masyarakat Timur Tengah setelah kelahiran Islam?

1.3  Tujuan Masalah
         Sesuai dengan rumusan masalah yang tersebut di atas, maka tujuan dalam makalah ini adalah :
1.      Mengetahui penjelasan Timur Tengah
2.      Mengetahui masyarakat Timur Tengah sebelum kelahiran Islam
3.      Mengetahui masyarakat Timur Tengah setelah kelahiran Islam




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Timur Tengah
Sejak lama, Timur Tengah telah menjadi sorotan dunia. Kawasan tempat lahirnya agama-agama samawi ini memiliki beberapa keunggulan dalam hal letak geografis, sumber daya alam, dan geopolitik ini sepertinya tidak pernah sepi dari pemberitaan. Begitupun dalam beberapa dekade terakhir.
Timur Tengah adalah sebuah wilayah yang secara politis, dan budaya merupakan bagian dari benua Asia, atau Afrika-Eurasi. Pusat dari wilayah ini adalah daratan di antara Laut Mediterania dan teluk Persia serta wilayah yang memanjang dari Anatolia, Jazirah Arab dan Semenanjung Sinai. Kadangkala disebutkan juga area tersebut meliputi wilayah dari Afrika Utara di sebelah barat sampai dengan Pakistan di sebelah timur, dan Kaukasus dan/atau Asia Tengah di sebelah utara. Media, dan beberapa organisasi internasional (seperti PBB) umumnya menganggap wilayah Timur Tengah adalah wilayah Asia Barat Daya (termasuk Siprus dan Iran) ditambah dengan Mesir.[1]
Timur Tengah kuno sendiri merupakan daerah besar yang terdiri dari tiga daerah penting, yaitu Mesopotamia (teluk Persia), Suriah-Palestina (Israel) dan Mesir. Oleh karena sangat kaya dengan air dan juga merupakan daerah pertanian yang sangat subur, maka sering juga disebut dengan “Bulan Sabit Subur”.
Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani, berarti “dua sungai”, yaitu sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Daerah ini membentang dari pantai teluk persia, membentang kearah barat laut (meliputi Irak, sebagian kecil Iran, Suriah dan Libanon). Daerah ini dihuni oleh berbagai bangsa yang pernah berkuasa, bangsa Sumer (sumeria) 3100 SM, Akadia 3300 SM, Amori, didaerah selatan mereka bersama-sama membangun Babilon di sungai Eufrat, dan didaerah utara mereka membangun Asyur dan Niniwe yang terletak disungai Tigris. Kedua bangsa ini kemudian menjadi bangsa Babilonia dan Asyiria yang menjadi bangsa terkuat di Mesopotamia, kedua bangsa ini memiliki peranan penting dalam sejarah Israel.[2]
Sebelum perang dunia I, Timur Tengah memiliki dua istilah yaitu “The Near East” yang merujuk pada kawasan Jazirah arab dan kerajaan Ottoman. Dan “The Far East” yang merujuk ke daerah-daerah asia timur seperti kekaisaran Jepang, Tiongkok dan lain sebagainya. Kedua istilah ini adalah istilah lama. Kata Timur Dekat di ilhami oleh pemahaman orang-orang eropa yang menganggap bahwa wilayahnya terdapat dibelahan bumi bagian barat, sehingga daerah lain yang berada jauh dari wilayahnya disebut sebagai bumi belahan timur. Kemudian berganti nama menjadi Timur Tengah setelah jatuhnya kerajaan Ottoman pada tahun 1918.
Sejarah kawasan yang memiliki tujuh lautan (The Land Of Seven Seas) ini beriringan dengan peradaban tinggi dunia. Telah masyhur, bahwa Timur Tengah merupakan kawasan yang menjadi persimpangan jalan, dari dunia Lama yang kita kenal sebagai Afro-Aeronesia. Selain itu, banyak julukan lain yang disematkan untuk mentashbihkan Timur Tengah sebagai kawasan yang penting dalam memberikan kontribusi peradaban dunia.
Secara geografis,  Timur Tegah merupakan kawasan yang sangat strategis, karena berada di tiga benua. Benua Asia, Afrika dan Eropa. Istilah Timur Tengah lebih merujuk pada kawasan negara-negara Islam. Timur Tengah juga dikenal sebagai wilayah dengan keberagaman suku dan etnis. Suku Iran, suku Arab, Suku Yunani, suku Yahudi, suku Barber, Suku Assyria,suku Kurdi dan suku Turki, dengan penggunaan bahasa yang mayoritas antara lain Bahasa Arab, Bahasa Persia, Bahasa Turki dan Bahasa Ibrani.
Istilah 'Timur Tengah' mengarah kepada wilayah budaya, jadi tidak mempunyai batas tertentu. Definisi yang umum dipakai yaitu wilayah yang terdiri dari: Bahrain, Siprus, Mesir, Turki, Iran (Persia), Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Arab Saudi, Suriah, Uni Emirat Arab, Yaman dan Palestina.[3]

2.2  Masyarakat Timur Tengah sebelum kelahiran Islam
Masyarakat Islam berkembang dalam sebuah lingkungan yang sejak masa awal sejarah ummat manusia telah menampilkan dua aspek yang fundamental: asal usul dan struktur sejarah yang tengah berlangsung. Aspek yang pertama merupakan organisasi masyarakat menusia menjadi kelompok-kelompok kecil, bahkan kelompok  yang bercorak kekeluargaan. Semenjak berlangsung pola kehidupan pertanian dan pemeliharaan binatang ternak sebagia besar masyarakat Timur Tengah telah hidup dalam perkampungan pertanian atau dalam tenda-tenda pada perkampungan nomadis.[4]
Aspek kedua merupakan sebuah evolusi kecendrungan yang mengarah pada pembentukan kesatuan kultur, agama dan wilayah kekuasaan pada skala yang lebih besar. Dalam zaman prasejarah, kecendrungan ini terwujud dalam ekspansi perdagangan dan penerimaan pola-pola dekoratif dan gagasan keagamaan , tetapi wujud awal yang paling penting adalah terbentuknya negara-kota di Mesopotamia kuno (3500-2400SM). Pembentukan sejumlah kota di dataran rendah Iraq merupakan sebuah revolusi dalam sejaran ummat manusia: ia menimbulkan integrasi dari bebrapa klan, perkampungan, dan kelompok-kelompok kecil menjadi sebuah masyarakat tunggal.[5]
Dalam pebentukan peradaban masyarakat Mesopotamia terdapat dua kekuatan yang turut membentuk masyarakat Timur Tengah di masa belakangan: Agama dan imperium. Kota-kota pertama yang dibentuk melalui integrasi masyarakat perkampungan kecil menjadi masyarakat kuil dibangun berdasarkan komitmen bersama untuk mengabdikan diri kepada dewa-dewa. Agama Mesopotamia adalah agama pertama yang dianut oleh orang-orang di Timur Tengah namun kemudian agama mesopotamia mengalami penyimpangan dengan mengenal dewa-dewa, diantaranya: Enlil (Dewa bumi), Ea (Dewa air), Anu (Dewa langit), Sin (Dewa bulan), samas (Dewa matahari), dan Ereskigal (Dewa kematian).
Kerajaan sebagaimana yang dikembangkan sejak Sargon sampai Hammurabi menerima pancaran cahaya suci. Raja-raja menerapkan  otoritas kesucian dan menjadi pimpinan persembahan dewa. Mereka menjalankan fungsi meditasi antara dewa dan manusia. Bahkan, menurut konsepsi Timur Tengah, raja disahkan sebagai ekspresi keputusan dewa untuk menata masyarakat manusia.[6]
Sejumlah imperium yang saling menggantikan selama periode kuna ini juga membentuk sejumlah institusi yang selanjutnya menjadi media bagi aturan imperial. Di tengah istana, sang raja di kelilingi oleh keluarganya, penasehat, tentara, pelayan dan pegawai administrasi istana. Pasukan militer yang tangguh dibentuk; sejumlah tanah diberikan sebagia hadiah kepada pejabat yang setia. Gubernur, administratur, dan mata-mata ditunjuk menguasai kota-kota dan propinsi.
Beberapa karakter negatif masyarakat Timur Tengah sebelum kelahiran Islam sebagaimana yang dijelaskan Nourouzzaman Shiddiqi (1983: 102-110) adalah sebagai berikut:[7]
a.       Sulit bersatu
Setiap manusia membutuhkan sumber-sumber yang dapat melangsungkan hidup. Jika sumber tersebut sangat terbatas maka manusia cenderung untuk membentuk kelompok kecil. Sehingga pada masa jahiliyah mereka membentuk kelompok-kelompok kecil tidak semuanya bersatu. Karena orang yang tidak memiliki hubungan darah di anggap musuh. Sehingga persatuan masyarakat  yang hanya di dasarkan pada tali hubungan darah inilah yang menyebabkan timbulnya sikap chauvenis[8] yang sempit , yang tidak mau tunduk kepada pemimpin yang berada di luar sukunya , oleh karena itu sulit di lahirkan persatuan yang menyeluruh (wildana wargadinata dan laily ftriani, 2008 : 52-53).
b.      Gemar Berperang
Berjalannya waktu maka anggota mulai bertambah sehingga kebutuhan mulai berebutan karena terbatasnya sumber kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka harus berperang . menurut pandangan orang arab perang itu adalah halal (wildana wargadinata dan laily ftriani, 2008 : 53). Sehingga perang itu menjadi gaya hidup dan seolah-olah menjadi tradis bangsa jahiliyah.
c.       Kejam
Mereka di anggap kejam karena kelakuan sosial mereka seperti menggubur anak perempuan hidup-hidup dan mereka suka berperang. Sebab-sebab mereka melakukan seperti itu karena untuk menunjang berlangsungnya hidup mereka serta cara hidup mereka yang berpindah-pindah.
d.      Pembalas Dendam
Dalam tatanan arab pengikat tali persaudaraan sangatlah erat sehingga darah miliki  nilai yang sangat tinggi. Sehingga menjadi kewajiban dan penghormatan bagi seluruh anggota suku untuk menuntut pertumpahan darh tersebut. Penuntutan balas ini bisa berlangsung berpuluh-puluh tahun misalnya perang basus.
e.       Angkuh dan Sombong
Sebenarnya sifat pembalas dendam itu lahir dari sifat sombong . Dari sifat tersebut terjadilah permusuhan dan mengakibatkan perkelahian. Mereka merasa benar sendiri, terbaik, terhormat dari pada yang lainnya.
f.        Pemabuk dan Penjudi
Minuman bagi orang Arab adalah barang yang mewah(wildana wargadinata dan laily ftriani, 2008 : 59).  Ini sebagai tanda bahwasanya orang Arab yang mabuk-mabukkan berarti orang yang miliki harta yang lebih dan tujuannya mereka adalah untuk memamerkan . selain itu, bagi orang Arab hal tersebut sebagai pelarian atau untuk menghilangkan masalah yang mereka miliki.




2.3  Masyarakat Timur Tengah sebelum kelahiran Islam
Menjelang era Islam, arabia merupakan wilayah pinggiran (terpencil) bagi masyarakat imperial Timur Tengah dalam posisinya sebagai negara yang perkembangannya sebanding dengan perkembangan negara-negara kuna dan tidak terlibat dengan perkembangan negara-negara lainnya di wilayah ini.[9]
Kedatangan Nabi Muhammad Saw. Benar-benar menjadi ujian terberat bagi bangsa Quraisy dan Arab pada umumnya. Ajaran yang dibawa Muhammad Saw benar-benar bertolak belakang bagi ajaran dan tradisi hidup mereka sehari-hari. Ajaran Islam tidak hanya memporak-porandakan ajaran dan tradisi Arab bahkan mebaliknya 180 derajat, menyerang tradisi jahiliyah dan membangun tata sosial yang sangat asing bagi tradisi dan rasionalitas Arab sebelumnya.
Kedatangan Nabi merupakan suatu fenomena yang luar biasa, dan di atas segala keistimewaan Nabi Muhammad adalah bahwasannya Nabi secara permanen berpengaruh dalam mengubah kehidupan rakyatnya dan meninggalkan satu warisan di antara agama-agama besar dunia. Yaitu agama Islam.
Komunitas Muslim-Arab dalam waktu singkat telah meluas sampai ke jazirah, bahkan selama beberapa dekade penaklukan komunitas Muslim-Arab  telah mencapai sebagian besar wilayah Timur Tengah. 





Quraysh
Qussay
            “Abd al-Uzza               “Abd al-Manaf “Abd al-Dar     ‘Abd Qussya
                        Hashim                                                 ‘Abd Shams
                ‘Abd al-Muttalib                                                        Umayyah
Al-‘Abbas        ‘Abdullah         Abu Talib         Abu Lahab       Bani Umayyah
                        Muhammad                                                             dan
  Fatimah      =      Ali                                        Kekhalifahan
    Hasan              Husayn                                     Umayyah
      Bani Abbasiyah                       Imam-imam Syi’ah
  Kekhalifahan Abbasiyah         Kekhalifahan Fathimiyah
Islam dalam sejarah Dunia[10]
1
Masyarakat perkampungan petani yang pertama
Sekitar 7000 SM
2
Kota-kota
Sekitar 3000 SM
3
Imperium/kerajaan
Sekitar 2400 SM
4
Zaman aksial dan agama-agama monoteistik
Sekitar 800 SM
5
Muhammad
Sekitar 570-632
6
Masyarakat Timur Tengah
622 sampai sekitar 1200
7
Penyebaran Islam ke seluruh penjuru dunia
650 sampai sekarang
8
Timbulnya imperium Eropa yang mendunia
1200-1900
9
Transformasi modern masyarakat Islam
1800 sampai sekarang

BAB III
PENUTUP
2.4              Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Timur Tengah adalah sebuah wilayah yang secara politis, dan budaya merupakan bagian dari benua Asia, atau Afrika-Eurasi. Pusat dari wilayah ini adalah daratan di antara Laut Mediterania dan teluk Persia serta wilayah yang memanjang dari Anatolia, Jazirah Arab dan Semenanjung Sinai
2.      Masyarakat Islam berkembang dalam sebuah lingkungan yang sejak masa awal sejarah ummat manusia telah menampilkan dua aspek yang fundamental: asal usul dan struktur sejarah yang tengah berlangsung.
3.      Menjelang era Islam, arabia merupakan wilayah pinggiran (terpencil) bagi masyarakat imperial Timur Tengah dalam posisinya sebagai negara yang perkembangannya sebanding dengan perkembangan negara-negara kuna dan tidak terlibat dengan perkembangan negara-negara lainnya di wilayah ini


[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengah
[2] Anwar Mas’adi,  Jazirah Arab Kuno, makalah disampaikan pada perkuliahan  dirasah mujtama’at 1 Bahasa & Sastra Arab UIN Maliki Malang
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengah
[4] Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam “bagian kesatu & dua (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), hlm 4
[5] Ibid, hlm 4
[6] Ibid, hlm 5
[7] H. Wildana Wargadinata & Laily Fitriani, Sastra Arab & Lintas Budaya (Malang: UIN PRESS, 2008), hlm 51
[8] Chauvenis : sifat cinta tanah air secara berlebih-lebihan (Surabaya: Arkola.TT.kamus inggris-indo indo-inggris), hlm 72
[9] Ira M Lapidus, hlm  15
[10] Ira M Lapidus, hlm 14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar